- Asistensi dilakukan 1x
- Praktikum dilakukan 1x
a) Modul
Arduino
b) Motor DC
c) Servo
d) Stepper
Motor
e) Driver Motor
L293D
f) Seven
Segment
g) Dipswitch
h) Keypad
i) Dot Matrix
j) Sensor
Infrared
PWM (Pulse Width
Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan mengubah lebar pulsa
(duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa
merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar
pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi.
Duty Cycle adalah perbandingan antara waktu ON (lebar pulsa
High) dengan perioda. Duty
Cycle biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%).
Gambar 1. Duty Cycle
Duty Cycle = tON / ttotal tON = Waktu ON atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (high atau 1) tOFF = Waktu OFF atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah (low atau 0) ttotal = Waktu satu siklus atau penjumlahan antara tON dengan tOFF atau disebut juga dengan “periode satu gelombang”
Pada board Arduino Uno, pin yang bisa dimanfaatkan untuk PWM
adalah pin yang diberi tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin 11.
Pin-pin tersebut merupakan pin yang bisa difungsikan untuk input analog atau
output analog. Oleh sebab itu, jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa
dilakukan dengan perintah analogWrite();
PWM pada arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya 500
siklus/ketukan dalam satu detik. Untuk setiap siklus, kita bisa memberi nilai
dari 0 hingga 255. Ketika kita memberikan angka 0, berarti pada pin tersebut
tidak akan pernah bernilai 5 volt (pin selalu bernilai 0 volt). Sedangkan jika
kita memberikan nilai 255, maka sepanjang siklus akan bernilai 5 volt (tidak
pernah 0 volt). Jika kita memberikan nilai 127 (kita anggap setengah dari 0
hingga 255, atau 50% dari 255), maka setengah siklus akan bernilai 5 volt, dan
setengah siklus lagi akan bernilai 0 volt. Sedangkan jika jika memberikan 25%
dari 255 (1/4 * 255 atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai 5 volt, dan 3/4
sisanya akan bernilai 0 volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam 1 detik.
Gambar 2. Siklus Sinyal PWM pada Arduino
ADC atau Analog to Digital Converter merupakan salah satu
perangkat elektronika yang digunakan sebagai penghubung dalam pemrosesan sinyal
analog oleh sistem digital. Fungsi utama dari fitur ini adalah mengubah sinyal
masukan yang masih dalam bentuk sinyal analog menjadi sinyal digital dengan
bentuk kode-kode digital. Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan pada proses
kerja ADC yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
Kecepatan sampling menyatakan seberapa sering perangkat
mampu mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk sinyal digital dalam selang
waktu yang tertentu. Biasa dinyatakan dalam sample
per second (SPS). Sementara Resolusi menyatakan tingkat ketelitian yang dimilliki.
Pada Arduino, resolusi yang dimiliki adalah 10 bit atau rentang nilai digital
antara 0
- 1023. Dan pada Arduino tegangan referensi yang digunakan
adalah 5 volt, hal ini berarti ADC pada Arduino mampu menangani sinyal analog
dengan tegangan 0 - 5 volt. Pada Arduino, menggunakan pin analog input yang
diawali dengan kode A( A0- A5 pada Arduino Uno). Fungsi untuk mengambil data
sinyal input analog menggunakan analogRead(pin);
Interupsi adalah proses dalam sistem mikrokontroler yang menghentikan
prosea program utama akibat terjadinya pemicu tertentu dari suatu sumber
interupsi dan memaksa sistem mikrokontroler untuk mengeksekusi blok program
layanan interupsi. Bila terjadi interupsi, mikroprosesor akan menghentikan
dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan mengerjakan permintaan khusus
tersebut.
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian
elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah
chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita
gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega
328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar
Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 3. Arduino Uno
Microcontroller |
ATmega328P |
|
Operating Voltage |
5 V |
|
Input Voltage (recommended) |
7 – 12 V |
|
Input Voltage (limit) |
6 – 20 V |
|
Digital I/O Pins |
14 (of which 6 provide PWM output) |
|
PWM Digital I/O Pins |
6 |
|
Analog Input Pins |
6 |
|
DC Current per I/O Pin |
20 mA |
|
DC Current for 3.3V Pin |
50 mA |
|
Flash Memory |
32 KB of which 0.5 KB used by bootloader |
|
SRAM |
2 KB |
|
EEPROM |
1 KB |
|
Clock Speed |
16 MHz |
|
A. BAGIAN-BAGIAN ARDUINO UNO
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer
lewat koneksi USB.
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack.
Input DC 5 - 12 V.
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada
Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau
Reset.
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk
memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah
pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan
PWM.
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5.
Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu
dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino
mendapatkan supply listrik dengan baik.
B. BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG
RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan
sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak
memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2
jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random
Acces Memory).
ROM (Read-only Memory)
adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen
tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM,
PROM, EPROM, EEPROM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar